Liu Sui An akhirnya menikah dengan seagamanya dan kebetulan satu suku. Akhirnya hubungan Yono dan Liu Siu An putus. Yono pun putus asa. Tidak bersemangat menagajr, bahkan yang tadinya sangat suka meneliti, emngumpulkan data-data penelitian, sekarang tidak bersemangat. Untungnya adal Chelsea yang menemaninya hingga akhirnya pelan-pelan bangkit.
Yono dengan Chelsea berpacaran selama 1,5 tahun. Memang Yono tidak romantis bahkan cenderung suka marah-marah ke Chelsea. Chelsea tetap saja sabar. Karena memang, Chelsea sudah sangat suka, cinta, sayang dengan Yono karena sesuai dengan idamannya, pria Jawa hitam manis bertubuh gempal. Aneh bukan selera Chelsea? Padahal kebanyakan perempuan menginginkan seperti orang Korea, kurus, tinggi, putih, ini malah suka yang gempal, hitam manis.
Saat pacaran, ada komitmen dan perjanjian yang sudah dibuat oleh Chelsea dan Yono di hadapan notaris dan dihadiri oleh dua saksi dari notaris ketika menikah yaitu Yono tidak ingin punya anak dan jika punya anak maka yang merawat dan memberi makan adalah Chelsea. Hal itu sudah disepakati oleh kedua belah pihak meski orang tua Chelsea maupun Yono tidak tahu. Memang, Yono dari usia 20an sudah memikirkan untuk tidak memiliki anak karena anti natalitas, Yono benci apabila ada anak lahir, baginya banyak anak sama dengan menambah saingan, dan Yono tidak ingin itu.
Hari Minggu pun perkawinan dilangsungkan. Yono dari awal berdasarkan perjanjian itu mengingikan pernikahan di KUA tanpa resepsi dan itu sudah disetujui Chelsea. Alhamdulilah, keluarga kedua belah pihak setuju tidak ada resepsi. Perkawinan berlangsung lancar dan khidmat dan di hari itu Yono dan Chelsea sah menjadi suami istri
Hari pertama dan hari selanjutnya merupakan neraka bagi Chelsea. Karena ternyata, ketika Yono pulang kerja, atau apapun Yono suka sekali memukul Chelsea sampai wajah bengep. Tak hanya bengep kadang sampai muntah darah dan hidung keluar darah akibat pukulan di hidung dan mulut. Tak jarang juga vaginanya berdarah dan puting susunya tersilet-silet karena kekejaman Yono. Alasan Yono melakukan itu karena Yono tidak cinta Chelsea dan dia menikah karena hanya ingin menjadi anak berbakti saja kepada Ibunya. Sholat pun tidak pernah dilakukan Yono karena kecewanya tidak menikah dengan pacarnya Liu Siu An. Sampai-sampai, sebetulnya Chelsea mengelus dada kelakuan suaminya macam bajingan tapi berkelas, kenapa berkelas? Jelas, dia seorang dosen, periset, dan pemerhati hukum dan sosial.
Kekerasan paling parah yang dialami Chelsea sampai-sampai ia depresi dan sudah tak tahan hingga akhirnya ia sakit parah dan setelah 3 hari meninggal dunia adalah ketika Chelsea tiba-tiba ingin memiliki anak. Keinginan itu bukan tanpa sebab, keinginan lahir karena gosokan dari Ibu Yono yang ingn punya cucu. Chelsea mengutarakan keinginannya punya anak kepada Yono yang saat itu sedang membaca hasil koreksi hasil tesis mahasiswanya, tiba-tiba saja hasil koreksi tesis dilemparkan di wajah Chelsea,
"Asu kon, Kowe wis janji ra masalah ra duwe anak, kowe blenjani asu."
Yono kemudian meludahi Chelsea. Tak hanya meludahi Chelsea, Chelsea juga dijambak rambutnya dan di bentukran ke tembok sampai kepalanya berdarah. Tidak cukup disitu, ternyata Yono menyalakan setrika dan menempelkan setrika panas di pipi dan tangan Chelsea sampe menangis. Bahkan sampai-sampai Chelsea juga mukanya dimasukkan ke dalam air sampai dia sesak nafas dan pingsan. Setelah pingsan, Yono pun keluar rumah dan rumah terkunci. Luamayan lama Yono meninggalkan rumah sampai 5 jam. Pada 3 jam sesudah Chelsea pingsan, Chelsea siuman dan ingin keluar ingin ke rumah sakit, tapi rumahnya dikunci. Tidak kehabisa akal, Chelsea kemudian menelpon Ibu Yono untuk segera ke Grand Depok City karena rumahnya terkunci.
Setelah ibu Yono sampai ke rumah Yono dan membuka pintu sera gerbang rumah karena Ibu Yono mempunyai kunci serep rumah Yono, Ibu Yono langsung bergegas menemui Chelsea dan menanyakan keadaan Chelsea karena wajah dan kulitnya tak karuan.
"Chelsea, ada apa?"
"Aku..aku terkena KDRT."
"Lho kok bisa? Gimana awalnya?"
"Karena aku memintanya untuk mandi, terus karena Yono sibuk ngurusin anak bimbingannya, tiba-tiba dia marah." Padahal KDRT disebabkan karena Chelsea mengutarakan keinginan punya anak.
"Astagfirullah. Ibu bawa ke rumah sakit ya."
Akhirnya ibu membawa Chelsea ke rumah sakit. Chelsea terkena luka bakar yang melepuh di tangan dan pipinya, butuh perawatan.
Setelah 2 jam dibawa ke rumah sakit, Yono datang. Setelah Yono datang, Yono kaget Chelsea sudah tidak ada. Yono sudah telpon Chelsea, ternyata di blokir. Menelpon ibunya pun juga tidak diangkat. Orang tua Chelsea Bapak dan Ibunya sudah meninggal, sehingga yang tadinya Yono ingin menelponnya, namun mengurungkan niat. Yono pun keliling ke rumah sakit karena tau dia pasti ke rumah sakit menurut feelingnya. Ternyata benar, Yono menemukan Chelsea pada saat ibu sedang di luar rumah sakit di pelataran rumah sakit di Jl. Kartini Depok.
Yono langsung menghampiri ibunya dan marah telponnya tidak diangkat. Ibunya pun juga marah karena telah melakukan KDRT kepada Chelsea, seorang perempuan yang mencitai apa adanya seorang Yono dan menyayangi Ibu Yono seperti Ibu Chelsea sendiri. Yono pun kesal karena ternyata Chelsea menghubungi ibunya untuk ke rumah sakit, semakin kalab Yono langsung mencari kamar Chelsea. Setelah tanya suster, dengan amarah yang tidak padam dan semakin mebara, dia buka kamar dimana Chelsea dirawat. Chelsea ketemu, bukannya minta maaf, malah Yono mencekik Chelsea sampai Chelsea sesak nafas dan menangis, Ibu Yono dengan cepat menarik tubuh Yono yang gempal itu untuk menjauh dari leher Chelsea. Ibu marah besar, "Kamu kurang ajar sama perempuan ! Kamu KDRT sama Chelsea sama aja kamu mukulin ibu ! Sana pergi sana ! Gak usah cari ibu lagi. Kamu bukan anak Ibu ! Chelsea anak Ibu." Yono pun meludahi Chelsea dan mengatakan, "Istri bajingan, asu, minggat soko omahku."
Chelsea kemudian pindah ke rumah Ibu Yono. Ibu Yono sudah menyarankan untuk melaporkan anaknya ke polisi dan Ibu Yono rela anaknya dipenjara karena kelakuannya, namun Chelsea enggan melapor ke polisi. Hal itu dilakukan karena Chelsea cinta sama Yono. Ibu Yono terharu dengan apa yang Chelsea katakan. Akhirnya Ibu Yono menyarankan untuk bercerai saja dengan Yono, tapi Chelsea urung melakukannya. lagi-lagi cinta Chelsea yang besar yang membuat enggan melakukannya. Ini seperti cinta berat sebelah.
Keadaan Chelsea memburuk. Tiba-tiba dia tidak bisa dibangunkan pada saat waktunya sholat shubuh, padahal biasanya Chelsea selalu bangun jam setengah 4 pagi. Chelsea pun meninggal di rumah Ibu Yono. Ibu Yono bersedih. Yono awalnya senang dengan kepergian Chelsea. Namun, seiring waktu, Yono merasakan kepergian Chelsea dan menyesal mengapa harus melukainya. Benih-benih cinta muncul di hati Yono ke Chelsea meski Chelsea sudah meninggal. Cinta Yono kepada Chelsea terlambat sudah. Ketika orangnya sudah meninggal, baru dicintai. Sampai-sampai Yono berjanji untuk tidak menikah selamanya setelah Chelsea tiada.
$$ End $$
Komentar
Posting Komentar