Situasi ekonomi sangat carut marut. Apa-apa mahal. Yono, seorang dosen Hukum Administrasi Negara di Universitas Pancasila juga mengeluhkan harga mahal. Apalagi dia hidup sendiri sejak istrinya meninggal karena stress depresi terkena KDRT yang tidak dilaporkan ke polisi.
Pak Yono pun ke pasar membeli ayam 1kg untuk dimasak menjadi ayam bumbu asam manis nanti di goreng, dan beras. Harga memang membungbung tinggi. Jauh beda saat itu ketika ia masih bersama dengan istrinya yang berparas bule bernama Chelsea yang telah tiada.
Pada tahun 2006 pak Yono memang sedang stress berat. Karena ia dipaksa oleh Kakaknya yang bernama Suryo untuk S2 agar menjadi dosen. Setelah ia lulus menjadi Magister Hukum di Universitas Kristen Indonesia dengan beasiswa, ia mencoba peruntungan menjadi dosen dan keterima di Universitas Pancasila.
Tiga tahun setelah ia menjadi dosen Hukum Administrasi Negara di Universitas Pancasila, Yono dijodohkan oleh kakaknya Suryo, seorang bule dari Australia, teman Suryo kebetulan teman kolaborasi riset Suryo di bidang Biologi. Bule itu bernama Chelsea Ludwick. Bapaknya Australia, Ibunya orang Purwokerto. Pada saat dikenalkan, Yono memang sebenarnya sudah tidak mau dijodohkan karena Yono sedang pacaran dengan Liu Siu An, teman kuliahnya dulu. Namun, keluarga Yono, Kakak Yono, Suryo, Ibu Yono tidak menyetujui karena beragama Kristen dan tidak mau pindah agama. Tadinya ibu Yono sempat menyetujui dengan syarat berpindah agama ke Islam, namun Siu tidak ingin pindah ke Islam. Karena terjadi dead lock, akhirnya Suryo sebagai kakak bernisiatif untuk mencarikan pacar yang sekaligus bisa menjadi istri untuk adiknya.
Yono yang masih kasmaran dengan Siu dan siap pindah ke Kristen dengan seringnya Yono pergi setiap hari Minggu dengan mobil Balenonya ke Gereja bersama Siu. Kegiatan Yono yang sering ke Gereja akhirnya ketahuan oleh Suryo. Karena Suryo menaruh curiga pada Yono karena sering pergi di hari Minggu pagi, dimana Minggu pagi itu tidak biasa, sepertinya sedang ibadah. Akhirnya Suryo pun membuntuti Yono dengan Mobil Xenia dan mendapati Yono masuk ke Gereja. Suryo menunggu Yono sampai 2 jam, setelah Yono keluar dari gereja bersama Siu habis ibadah, Suryo langsung mendatangi Yono dengan wajah berangnya,
"Yono ! Ngapain kamu masuk gereja? Kamu udah pindah ke Kristen? Dasar anak durhaka. Sudah dibilang jangan sama pacarmu ini (menunjuk ke Siu) masih saja pacara."
"Apa sih mas, ikut campur aja."
"Apa kamu Bilang?! Ikut campur?!" Suryo menampar Yono.
"Oh jadi gini mas, okey, aku mau sama Siu mas mau apa?"
"Aku sudah menjodohkan kamu dengan Chelsea dia bule, kamu pasti suka."
"Emoh aku."
"Dia islam, daripada dia guoblok. Udah Kristen, gak mau islam lagi."
"Lah mas, mas ngatur! Apa hak mas?!" Yono pun marah.
"Mas punya hak biar kamu gak salah jalan !"
"Halah sok suci."
"Sudah pokoknya mas udah bilang ke Ibu, kamu dijodohkan dengan Chelsea anak teman mas asal Australia. Ibu setuju karena dia Islam."
"Apa? Kalian merencakan tanpa bilang?!" Keluarga macam apa? Aku viralkan mas, MAS TIDAK TOLERAN!."
"SILAHKAN!"
Yono dan Suryo pun gelud di Gereja, sampai akhirnya dipisahkan oleh opang di dekat Gereja dan akhirnya Yono balik mengantarkan Siu ke rumahnya naik Baleno, Suryo pun balik dengan wajah bengep menggunakan Xenia.
Setelah mengantarkan Sui, Yono pun tidak langsung balik. Ia ke warkop nongkrong sebentar sambil membersihkan luka bengep juga karena habis bertengkar dengan Suryo.
Seminggu kemudian, pada hari Sabtu, Chelsea datang ke rumah ku bersama Ibu. Awalnya aku gak kenal Chelsea. Ibu yang mengenalkannya.
"Assalamualaikum." Ibu mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam, ibu" Yono cium tangan ke ibunya. "Ibu sama siapa?"
"Ini ibu sama Chelsea."
"Chelsea? Oh ya udah Ibu sama Chelsea silahkan masuk dulu."
Yono pun merapihkan bangku tamunya dan menawarkan minuman kepada Chelsea.
"Chel, kamu mau minum apa?"
"Air putih aja."
"oke, tunggu sebentar."
Yono pun mengambil air putih lalu mengantarkan ke ruang tamu. Setelah itu ibu meminta Yono duduk. Ibu mengatakan sebenarnya ibu datang ke rumah Yono bersama Chelsea karena ingin mengenalkan Chelsea ke Yono, perempuan yang akan dijodohkan. Setelah ibu mengatakan hal itu, Yono pun marah. Yono tidak suka sebetulnya dijodohkan oleh Chelsea, karena bagi Yono cinta yang pertama dan terakhir adalah Liu Siu An. Ibu pun juga marah karena ibu tidak ingin anaknya pindah agama. Apalagi sejak Bapak Yono meninggal ketika Yono berusia 9 Tahun membuat Ibu Yono harus menjaga amanah dair Bapak Yono karena Bapak Yono telah menitipkan kepada Ibu Yono untuk anak-anaknya dekat pada Allah dan selalu mendoakan Bapak Yono ketika telah tiada. Apabila Yono pindah agama, maka Ibu merasa gagal menjaga amanah Bapak Yono.
Setelah pertemuan Yono dan Chelsea, ibu pun mengajak Chelsea dan Yono untuk ke mall, ke Aeon Mall Tanjung Barat menggunakan Balenonya. Karena ibunya yang meminta, Yono pun menuruti.
Setelah sampai di Aeon Mall Tanjung Barat, ibu berusaha mendekatkan Yono dengan Chelsea. Chelsea dari raut wajahnya setelah melihat Yono sangat senang, terlihat ada binar-binar hati terpancar di raut wajah Chelsea. Yono memasang wajah masam gak enak diliat, Chelsea tetap sabar. Pada saat Ibu ingin makan di Solaria, Ibu mengajak Yono dan Chelsea untuk makan disana. Pada saat aku memesan makan untuk Ibu, Ibu hanya memesan dimsum saja. Yono tidak menawarkan pesan makanan ke Chelsea karena sudah tau dia gak mau sama Chelsea. Akhirnya karena Ibu juga udah tau dari wajahnya yang masam, Ibu menawarkan Chelsea pesan makanan. Chelsea memesan Nasi Goreng dengan minum es teh manis. Setelah dipesan dan menunggu beberapa saat makanan sudah jadi. Namun sebelum dimakan, Ibu ingin ke toilet. Padahal Yono tau sebetulnya Ibu ingin mendekatkan Yono dengan Chelsea. Ibu pun ke kamar mandi, Chelsea dan Yono pun makan. Pada saat makan, Chelsea mengajak ngobrol Yono.
"Yon, gimana, kamu seneng gak main sama aku?"
"Yon...Yon, gak boleh kamu manggil Yon.. Yono, panggil aku Pandito Raja."
"Aahh oke, Pandito Raja. Gimana kamu seneng ga main sama aku Pandito?"
"Ogah banget, inget ya hatiku cuma buat Sui saja bukan sama lu. Lu mah dekil, jelek lagi ueek (nada muntah)."
"Oh ya gak masalah." Padahal dalam hati Chelsea sudah ingin nangis dan berkata, "Ya allah gini amat ya, aku padahal suka banget, nerima apa adanya mas Yono, kok jahat sih." Tapi dia tetap berusaha tegar karena mungkin dia gak nyaman karena tau dia adalah cewek yang akan dijodohkan.
Setelah makan, ibu sampai dan sudah beres dari kamar mandi. Ibu menghabiskan dimsumnya dan kemudian Ibu ingin lihat-lihat baju di Aeon Mall Tanjung barat bersama calon mantu kesayangan tapi Yono gak suka, si Chelsea...Chelsea itu.
Setelah melihat-lihat, Yono, Ibu dan Chelsea pun balik. Ibu minta diantarkan balik ke rumahnya yang berposisi di Margajaya tepatnya di Pakuan Regency. Memakan waktu 2 jam dari Aeon Mall Tanjung barat, akhirnya sampai di rumah Ibu. Yono pun ingin langsung pulang ke rumahnya di daerah Grand Depok City.
"Bu aku langsung balik, banyak kerjaan."
"Oh ya sudah hati-hati, ojo ngebut."
Yono pun balik. sebetulnya Yono kesel banget karena harus dijodohkan sama Chelsea. Kenapa Ibu tidak Toleransi aja gitu, menerima Yono pindah agama Kristen. Dia bertanya-tanya terus sepanjang perjalanan. Bahkan di perjalanan juga, ia kesal dengan Suryo karena otak dari Intoleransi menurut Yono adalah Suryo. Padahal, keinginan agar Yono untuk tidak pindah agama supaya Yono bisa mengirimkan doa untuk Alm. Bapaknya adalah Bapak Yono sendiri. Memang, menurut agama Islam doa anak sholeh adalah doa paling utama. Dan dosa bagi seorang Muslim melakukan murtad.
---
Komentar
Posting Komentar