TERSAYAT MASA LALU 3#

 3

Pagi hari telah menyingsing, ayam telah berkok, Baba, Yang Putri dan Cynthia bangun untuk sholat Shubuh. Setelah sholat Shubuh baba berencana untuk ke Karawang, ke Rengasdengklok untuk melihat tanah warisan Mama Ho untuk Cynthia.

"Nak, kamu hari ini libur kan?" Baba bertanya ke Cynthia.

"Iya Ba, kenapa Ba?"

"Kalau gak sibuk, Baba mau ajak kamu ke Karawang."

"Mau ngapain Ba?" Cynthia penasaran.

"Baba mau ajak kamu ke rumah Mama di Karawang, di Rengasdengklok."

"Oke Ba, aku gak sibuk, paling jadwal hari ini cuma Live aja di tiktok."

"Lah terus nanti livenya dimana?"

"Dijalan kan bisa Ba."

"Serius?" Baba menanyakan khawatir nanti pada saat live terganggu.

"Iya ga masalah Ba, Yang Putri ikut kan?"

"Sebentar, Baba tanyakan."

Baba kemudian mencari Ibu Baba, menanyakan apakah akan ikut ke Karawang.

"Ibu, aku hari ini mau ke Karawang sama Cynthia, Ibu mau ikut?"

"Ya ibu ikut."

Kemudian Ibu Baba bergegas mandi. Sambil menunggu Ibu Baba mandi, Baba dan Cynthia makan sarapan. Sarapan hari ini nasi dengan daging bistik. Masakan Ibu Baba juga Cynthia mulai belajar masak. Rasanya sangat enak sekali. Setelah selesai sarapan, barulah Ibu Baba selesai mandi dan sarapan. Setelah semua selesai Baba menyiapkan mobilnya agar panas. Baba bersihkan kaca mobil APVnya agar tidak buram di perjalanan. Setelah kaca dibersihkan, Baba cek air radiator agar tidak habis dijalan. Persediaan air radiator ditaruh di bagasi. Setelah itu, Baba memanaskan APV. Dirasa mesin panas, Baba mulai bersiap mengeluarkan mobil dari garasi. Kemudian Baba mengajak Cynthia dan Ibu Baba untuk segera berangkat.

"Bu ayo udah siap?" Baba bertanya ke Ibunya.

"Sudah nak, Cynthia bagaimana?"

Sudah juga Yang." Cynthia menjawab.

Cynthia duduk di kursi depan, Yang Putri duduk di kursi belakang. Sepanjang perjalan Baba menyetel lagu-lagu jadul, tak lupa mendengarkan lagu-lagu dari 48 Grup. Mobil kemudian sudah memasuki toll Yasmin Jalan Baru. Lalu berlanjut ke Jagorawi disambung dengan toll mengarah pada jalan ke Karawang. Pada saat perjalanan, Yang Putri tertidur karena minum antimo, Cynthia mengajak berbicara Baba agar tidak mengantuk.

"Ba, Opa sama Oma dulu tinggal di Karawang berapa lama?"

"Wah lama banget, dari sejak sebelum Indonesia merdeka, Oma dulu tinggal di Karawang, Opamu dulu tinggal di Purwakarta.

"Lalu, mereka bertemu dimana? Kok bisa menikah?" Cynthia penasaran dengan asal usul Opa Ho.

"Jadi menurut Mamahmu, dulu Opa dagang di Karawang, terus ketemulah Oma mu yang merupakan teman Opa di temapt jualan." Akhirnya mereka kenalan, dekat, kemudian menikah." Kalau lengkapnya, Baba gak tau. Kalau mau tanya nanti tanya aja sama Tante Lidia, Om Harry, atau Om Ho.

"Aaa, oke."

Tak terasa pukul 11 siang sudah mulai sampai Karawang, Rengasdengklok. Rumah beserta hamparan tanah 1500 m yang ditinggali oleh Opa Oma untuk Mama Yanti dan nantinya juga buat Cynthia sesuai Hukum Perdata Barat pasal 832 ayat 1 KUHPerdata. Tanah itu terletak di Jl. Raya Tugu Proklamasi. Baba, Cynthia dan Yang Putri pun turun dari mobil.

"Cynthia, Bu, kita udah sampai, ayo turun." Baba turun dari APV dengan membuka pintu handle mobil, kemudian membukakan pintu untuk Cynthia dan Ibu Baba.

"Nak, luas juga ya tanah milik keluarga Yanti." Ibu berbicara dengan sangat kaget.

"Ba, rumah Opa Oma dimana?" Cynthia penasaran mencari kekanan, kekiri hanya ada tanah.

"Rumah Opa Oma sudah rusak jadi sekarang yang terlihat hanya tanah."

"Lalu, untuk sertifikat, apakah sertifikat rumah Opa Oma Hak milik? Karena aku pernah baca di buku, kalau menurut hukum pertanahan, kepemilikan paling kuat atas tanah ya Hak milik. 

"Iya sudah nak, santai saja."

"Disini ada warung le? Ibu lapar." Ternyata ibu kelaparan karena memang selama diperjalan Baba tidak istirahat di warung.

"Baiklah, disitu ada warung. Mobil biar kita taruh disini. Ambil minum." Mobil ditaruh di tanah milik Opa Oma, lalu Baba, Ibu Baba dan Cynthia ke warung.

Saat makan di warung, Cynthia dengan rasa penasarannya bertanya ke pemilik warung mengenai tanah milik Opa Omanya. Setelah bertanya, Cynthia bbaru tahu ternyata Opa Omanya sangat kaya, tetapi pada saat itu terjadi kerusuhan sehiungga membuat Opa Omanya mengungsi. Setelah kerusuhan, rumah sudah tidak ada yang menempati hingga akhirnya hancur dan tersisa hanya tanah.

Cynthia yang mendengar kerusuhan-kerushan itu terlihat sangat marah. baba pun akhirnya menghampiri Cynthia.

"Ono opo le?" Baba bertanya.

" Gini Ba, aku baru tau dulu ada kerusuhan. Berarti Opa Oma kena kerusuhan 2x benar-benar ya Orang Indonesia Asli."

Kemudian pemilik warung menanggapi

"Menurut ibu waktu dulu, sebenarnya bukan warga kami yang melakukan itu, tapi ulah oknum yang ingin membuat hubungan kami dengan etnios tionhowa menjadi pecah."

Lalu Baba menanggapi,

"Iya betul kata Ibu warung ini. Jadi Indonesia kan negara yang besar, negara yang berbasi pada Pancasila, berbeda-beda tapi satu. Banyak negara-negara lain iri, kita damai, tentram,a khirnya negara-negara iri bersatu untuk menghancurkan Indonesia dengan cara melakukan perpecahan. Memang Baba akui, orang Chinese itu jago dagang. Bahkan Baba yang sekarang jadi PNS Dosen saja Baba masih banyak belajar dari Chinese cara berdagang dan taktik-taktiknya." 

Lalu Ibu Baba mengajak makan Cynthia dan Baba karena makanan sudah siap dikeluarkan oleh Bapakj warung. Kebetulan Cynthia makan nasi tempe, Ibu makan nasi urap, dan Baba makan nasi ayam.

Setelah makan, Baba berencana mau ke rumah saudara dari Opa Oma Ho yang masih ada disini. Kebetulan Oma Ho itu anak kedua dari tiga bersaudara, tapi cuma satu saja yang tinggal disini,adik Oma Ho. Adik Oma Ho namanya Oma Chay. 

Tak jauh dari tanah itu, Baba, Cynthia dan Ibu Baba ke rumah Oma Chay. Oma Chay kaget dengan kedatangan kami. Kami disambut hangat oleh beliau. Kami dipersilahkan masuk rumah Oma Chay. Oma Chay malah memperislahkan Ibu Baba untuk istirahat sejenak di rumah Oma Chay yang kamarnya ada yang kosong, kebetulan ada di kamar depan.  Ibu Baba pun tertidur, Baba, Cynthia dan Oma Chay mengobrol di ruang tamu.

Oma Chay: "Nak Notonegoro, apa kabar nak?"

Baba: "Alhamdulilah Oma, kami sehat-sehat. Oh ya kenalkan, ini Cynthia, nama lengkapnya Raden Roro Cynthia Ho Notonegoro. Cucu Oma Ho."

Oma Chay: "wah cantiknya, kulitnya coklat, bersih, dan kamu pasti idaman banyak pria."

Cynhtia: "Ah nenek bisa aja." Cynthia tersipu malu.

Oma Chay: "Oh ya kalian kesini ada perlu apa?"

Baba: "Gini Oma, saya kesini karena ingin melihat tanah yang disini."

Oma Chay: "Oalah, iya rumahnya udah lama rusak. Gak ada rencana bangun?"

Baba: "Wah itu coba tanyakan ke Cynthia karena dia yang berhak."

Oma Chay: "Gimana Cyn?"

Cynthia: "Aku pengen bikin rumah disini, karena disini cocok untuk rumah buat Sabtru Minggu atau liburan, suasan asri pedesaan, apalagi tadi aku lihat vada bekas rumah Rengasdengklok pas kejadian mau 17an, vibesnya enak."

Oma Chay: "Oh ya sudah, syukurlah. Oh ya oma ada beberapa album dan kartu memori dari Oma Ho, sebentar Oma ambil dulu.'

Oma Chay mengambil kartu memori dan buku album. Setelah Oma Chay mengambil buku album dan kartu memori dari kamar Oma Chay, Oma Chay memberikan kepada Baba dan Cynthia. Ternyuata isi kartu memori itu adalah kisah-kisah Baba dan Mama, Cynthia yang penasaran ingin membukanya, kebetulan Cynthia membawa laptop yang tadinya mau nge live tapi jamnya diundur jadi sore. Akhirnya Cynthia melihat rekaman kami pacaran.

Pada saat pacaran Baba sering mengajak ke warung Bakso. Gak pernah Baba makan di rumah makan yang kaya MC Donalds, KFC, Pizza hut pasti di warung pinggir jalan. Mama senang banget. Baba juga sering mengajak Mama pada saat Mama bekerja di Indonesia ke daerah Perpustakaan Nasional. Disana Baba dan Mama membaca buku novel. Baba lebih suka ke arah novel sedih, Mama suka novel yang romantis.

Mama sangat senang sekali pacaran dengan Baba. bahkan pada saat libur tidak hanya Baba yang dateng ke Kost Mama, tapi Mama datang ke kost malah ke rumah orang tua Baba pas libur tahun baru. 

Baba sering mengajak di Jl. Suryakencana, BTM, CCM, Aeon Mall Sentul City. Tapi urusan makan, pasti Baba suka mengajak Mama makan Siomay, Batagor, Seblak, dan makanan-makan yang di kaki lima.

Di rekaman vidio kartu memori yang disimpan Oma Chay, Cynthia melihat prosesi pernikahan Baba dengan Mama. Pernikahan dilaksanakan denmgan penuh Khidmat dan penuh keharuan. Terlihat wajah Mama yang senyum sampai-sampai mata merem karena senang sekali menikah dengan pujaan hatinya. Begitu juga Baba, wajah coklat manis khas mas-mas Jawa juga terlihat sangat manis pada saat senyum bahagia. Di Vidio tersebut, terlihat wajah Oma dan Opa Ho sangat bahagia.

Setelah asik melihat vidio, Cynthia melihat buku album ternyata isinya adalah foto-foto Mama kecil dan Opa Oma Ho. Cynthia keheranan, karena ia tidak terlihat mirip mamanya, sampai dia bilang,

"Ba, aku ini mirip siapa? Mirip Mama enggak, Opa Oma apalagi."

Baba pun tertawa terkekeh mengatakan,

"Kamu mirip Yang Putrimu yang lagi tidur."

Seketika Cynthia tertawa. 

Cynthia sudah melihat semua dari foto album dan kartu memori berisi vidio, Cynthia pun teringat harus live tiktok menyapa fansnya.

Cynthia bergegas ke halaman karena halaman paling enak buat live, Baba dan Oma Chay mengobrol di ruang keluarga.

Oma Chay: "Aku boleh tanya sesuatu kepada kamu?"

Baba: "Silahkan mi, ada apa?"

Oma Chay: "Sebetulnya aku terpukul karena kepergian Mami Ho dan juga Yanti. Kalau boleh tau, Yanti meninggal karena kenapa? Mohon maaf."

Baba: "Tidak apa-apa Oma, jadi gini, pada saat kerusuhan waktu itu, ada satpam komplek rumah Papi Mami telepon bilang kalau rumah Papi Mami sudah dibakar sampai-sampai satpam harus kabur menyelamatkan diri. Disitu Mami khawatir, stress, apalagi kata satpam Papi Mami sudah meninggal, ya sudah Yanti langsung stress. Pada saat itu aku ajak Yanti beribadah, pas rakaat ketiga, air ketuban sudah pecah padahgal menurut perhitungan lahir belum waktunya. Hingga saat itu saya antarkan ke rumah sakit. Tadinya mau lahiran normal, tapi karena stress malah bayinya ga bisa keluar. Untuk keselamatan, dilakukan Caesar. Pada saat Cynthia lahir, Yanti koma dan akhirnya nyawanya tidak tertolong." 

Oma Chay: "Ya Tuhan, begitu ceritanya. Kamu tabah, kuat, kamu membersarkan Cynthia bersama Ibu kamu, kamu hebat."

Baba: "Terima kasih mi, tapi yang hebat Ibu aku, dia benar-benar menjadi sosok Yanti disaat Yanti telah meninggal."

Obrolan berakhir. Karena sudah masuk magrib, Baba membangunkan Ibu Baba untuk sholat bersama. kemudian Cynthia juga sudah selesia Live tiktok. Setelah live, Cynthia, Ibu Baba, dan Baba sholat berjamaah magrib. Setelah sholat magrib, Baba izin apmit ke Oma Chay untuk balik ke Bogor. Oma Chay berpesan

"Untuk kamu Goro kamu bebas kapanpun kesini. Untuk Cyn, kamu lagi bosan di Bogor, jakarta silahkan kesini, rumah oma selalu terbuka untuk kamu. Untuk Ibu, saya ucapkan terima kasih sudah berkunjung kesini, saya sangat senang atas kunjungan Ibu Notonegoro." ucap Oma Chay.

"Terima kasih juga untuk Oma Chay, malah saya merepotkan, saya tertidur di rumah ini." Ibu Baba menimpali.

"Oh tidak masalah, saya ikut senang."

Baba pun izin pamit

"Oma, saya pamit dulu balik ya."

"Sebentar, oma ambilkan dulu sesuatu oleh-oleh buat kalian."

"Wah jangan merepotkan." Baba berkata ke Oma Chay.

"Sudah-sudah tidak merepotkan."

Oma Chay masuk ke dapur untuk mengambil buah apel, naga, dan jeruk. Setelah itu barulah buah itu diberikan ke Baba.

"Terima kasih oma, saya izin pamit." Baba cium tangan ke Oma Chay, Cynthia juga cium tangan, dan Ibu Baba cipika-cipiki.


                              $$$ Selesai $$$

Komentar