Kemajuan Tiongkok dan Sisi Lainnya

 

Sumber: Gambar Kartun Cina – bonus

Melihat Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi terbesar tidak perlu diragukan lagi. Bahkan kebesaran ekonomi Tionghowa seringkali membuat Amerika dan Barat berang.


Tiongkok adalah sebuah negara yang berada di Asia Timur. Negara ini memiliki perbatasan dengan India, Korea Utara, Taiwan, Vietnam, Laos, Myanmar.


Penduduk Tiongkok merupakan penduduk yang memiliki kemampuan dagang yang sangat ulung. Juga, memiliki kemampuan penghetahuan yang baik, tak jarang memang dalam Silam seringkali mendengar pepatah "Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina. 


Kemampuan berdagang rata-rata Tiongkok tidak kalah dengan negara Arab yaang memang juga pedagang sebagaimana Rasulullah juga berdagang.


Penduduk Tiongkok memang sangatlah banyak. Bahkan samapi ke negara-negara manapun pasti ada orang Tionghoa. Sejarah mereka berpindah bermacam-macam, namun dapat disimpulkan karena ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik.


Penduduk Tionghoa dari sejak dulu sebelum terbentuknya sebuah negara Komunis yang besar sudah sering merantau dan melakukan asmiliasi dengan penduduk di suatu negara di tempat dimana orang Tionghoa bemukim. Misal saja Indonesia. 


Amat banyak hasil asimilasi dari negeri Tiongkok. Misalnya Mie, Kwetiau, Bakpao, Siomay, baju koko, dll.


Namun, pernahkah kita berpikir sejenak, mengapa kita seringkali mendeskriditkan orang-orang Tionghoa seolah mereka musuh? Bukankah dari era nenek moyang mereka sudah bayak berasmiliasi? Padahal di era dulu banyak penduduk Bangsawan, Ulama, dan Raja juga menikah dengan orang Tionghoa misal saja Kolopaking 3, Raja Brawijaya V, Sunan Gunung Djati, dll.


Apakah karena era penjajhan yang membuat kita terkotak-kotak? Ataukah karena stigma buruk membuat terkotak?


Ayolah Come On. Kita ini Indonesia, jangan merasa tersaingi oleh penmduduk Tionghoa, harusnya kita menjalin pertemanan dan mengambil sisi baik dari Tionghoa.


Tapi saya yakin, Gen Z dan Alpa nantinya sudah tidak lagi seperti Gen sebelumnya. Saya percaya nantinya generasi-generasi ini selalu menjaga perdamaian dengan tidak melakukan SARA. 


Komentar