Tujuh ratus tiga puluh hari

 Pada perjalanan

Menyusuri tujuan

Menemukan sebuah alat

Alat kecil aneh benar


Cahaya sangat terang muncul 

Terdapat angka-angka mengitari

Terdapat layar yang sungguh aneh bahasanya

Sungguh tak paham alat ini


Saat itu mencari tempat

Tuk melepas otot-otot yang kaku

Teringat pada alat itu

Tergugah ingin memelajarinya


Ternyata oh ternyata

Dipencet sana sini

Mencoba angka tujuh ratus tiga puluh hari

Kembali pada masa putih abu


Kesempatan yang tak akan disiakan

Mencari dia di tempat dan waktu itu

Sungguh susah

Sungguh penuh pengorbanan


Dan saat lelah muncul

Akhirnya dia muncul

Rasa kuat ingin mengatakan pada dia

Sangatlah kuat


Ingin terucap satu kalimat

Ku sayang kamu

Namun dia tak mendengar

Sedih rasanya aku ini


Teringat pada alat itu

Mulai panduan alat itu dibaca

Ternyata alat itu hanya tuk melihat masa lalu

Tak bisa merubah apa-apa


Sia-sia sudah tuk kembali ke masa itu

Padahal rasa semangat sudah kuat

Bagai mesin diesel nan panas

Yang siap berpacu dengan rintangan


Akhirnya

Kembali pada masa sekarang

Walaupun kecewa


Tapi tidak masalah

Aku dapat mengenang dirinya

Aku dapat melihat senyum manisnya

Aku dapat melihat minimalisnya

Aku dapat melihat keunikannya

Meskipun tak dapat mengungkapkannya

Komentar