Karya: R. Haryo Tauhid Sulaiman
Dunia
masih terasa indah tanpa pergolakan apapun
Udara
semilir kedamaian menyejukkan
Keberagaman
indah terjalin
Tenang
dan tentram
Berkawan
lawan jenis kelamin
Kawan
semua kalangan
Tak
ada jarak dan batas
Perbedaan
pendapat bumbu menyedapkan hidup
Abad
ke dua puluh satu berjalan
Dua
puluh tahun berlalu
Pertikaian umat sudah tak terbendung
Hal-hal
kecil dan besar dipersoalkan
Sungguh
prihatin
Ketika
satu umat beragama
Bersatu
pada ajaran tuhan dan kitab suci
Titik-titik
pertikaian pertikaian mulai memercik
Sayang
disayang
Perbedaan
pendapat alim ulama
Pertikaian
pergolakan menjadi
Batas semakin menghujam menancam ke
dasar
Ribut
sana sini tak ada damai
Kemanakah
cinta kasih sayang pada sesama umat manusia
Luluh
lantak kah sudah?
Kemana
pula cinta maaf pada sesama umat manusia?
Hilang
sirna semakin jauh?
Bukankah
cinta menerima perbedaan?
Bukankah
cinta menimbulkan tenggang rasa?
Kemanakah
cinta yang dulu pernah ada?
Kemanakah?
Bersatu
dalam hal visual
Namun
berbatas
Tak
ada yang menerima perbedaan pendapat
Sungguh
muak rasa ini
Seharusnya
sungguh
Agama
tuhan kitab suci menyatukan umat
Tolong
sudahi sudah
Bersatu
pada ikatan kuat
Cinta
damai terjalin indah
Berbumbu
cinta maaf perbedaan
Harmoni
kehidupan sedap dipandang
Perdamaian
sangat menentramkan lahir batin
Wahai
cinta kembalilah
Wahai
rasa manusia nan luhur janganlah pergi menjauh
Perbedaan
bukan batas
Bersatulah
tanpa batas
Berkawan
pada semua
Perbedaan
pendapat bumbu kehidupan nan nikmat
Melengkapi
harmoni kehidupan
Menciptakan
mekar damai nan tentram
Ikatlah
pada Bhinekka tunggal ika
Berbeda
tetapi tetap satu
Indonesia
maju dan makmur
Heterogenitas
unsur utama
Terinspirasi
dari lagu : Agnes Monica – Tanpa kekasihku
Komentar
Posting Komentar